Puisiterakhir WS Rendradi buat sesaat sebelum dia wafat, sangat luar biasa kata-katanya. Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !!Ketika Orang memuji MILIKKU,aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan- NYA,Bahwa rumahku adalah titipan- NYA,Bahwa hartaku adalah titipan- NYA,Bahwa putra Puisiterakhir WS Rendra* *(beliau buat sesaat sebelum beliau wafat)* Hidup itu seperti *UAP*, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji *MILIKKU*, aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah Puisiterakhir WS Rendra (di buat sesaat sebelum dia wafat) Hidup itu seperti *UAP*, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji *MILIKKU*, aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan WS RENDRA.* *KELAHIRAN SURAKARTA 1935* *MENINGGAL DI DEPOK. 2009* *Puisi terakhir WS Rendra* *di buat sesaat sebelum dia wafat)* Hidup itu seperti *UAP*, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap..!!!!! Ketika Orang memuji *MILIKKU*, aku berkata bahwa ini *HANYA TITIPAN* saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Vay Nhanh Fast Money. WS RENDRA. KELAHIRAN SURAKARTA 1935 MENINGGAL DI DEPOK 2009 * Puisi terakhir WS Rendra di buat sesaat sebelum dia wafat* Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU, aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan-NYA, Bahwa rumahku adalah titipan-NYA, Bahwa hartaku adalah titipan-NYA, Bahwa putra-putriku hanyalah titipan-NYA ... Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya, MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku? UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku. Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik-NYA ini? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-NYA? Malahan ketika diminta kembali, kusebut itu MUSIBAH, kusebut itu UJIAN, kusebut itu PETAKA, kusebut itu apa saja ... Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA.... Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan KEBUTUHAN DUNIAWI, Aku ingin lebih banyak HARTA, Aku ingin lebih banyak MOBIL, Aku ingin lebih banyak RUMAH, Aku ingin lebih banyak POPULARITAS, Dan kutolak SAKIT, Kutolak KEMISKINAN, Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku. Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA, harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku, Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku ... Betapa curangnya aku, Kuperlakukan DIA seolah Mitra Dagang ku dan bukan sebagai Kekasih! Kuminta DIA membalas perlakuan baikku dan menolak keputusan-NYA yang tidak sesuai dengan keinginanku ... Padahal setiap hari kuucapkan, *_Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MU Mulai hari ini, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakMU saja ya ALLAH ... Sebab aku yakin.... ENGKAU akan memberikan anugerah dalam hidupku ... KEHENDAKMU adalah yang ter BAIK bagiku .. Ketika aku ingin hidup KAYA, aku lupa, bahwa HIDUP itu sendiri adalah sebuah KEKAYAAN. Ketika aku berat utk MEMBERI, aku lupa, bahwa SEMUA yang aku miliki juga adalah PEMBERIAN. Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT, ....aku lupa, bahwa dalam KELEMAHAN, Tuhan memberikan aku KEKUATAN. Ketika aku takut Rugi, Aku lupa, bahwa HIDUPKU adalah sebuah KEBERUNTUNGAN, kerana AnugerahNYA. Ternyata hidup ini sangat indah, ketika kita selalu BERSYUKUR kepada NYA Bukan karena hari ini INDAH kita BAHAGIA. Tetapi karena kita BAHAGIA, maka hari ini menjadi INDAH. Bukan karena tak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS. Tetapi karena kita optimis, RINTANGAN akan menjadi tak terasa. Bukan karena MUDAH kita YAKIN BISA. Tetapi karena kita YAKIN BISA.! semuanya menjadi MUDAH. Bukan karena semua BAIK kita TERSENYUM. Tetapi karena kita TERSENYUM, maka semua menjadi BAIK, Tak ada hari yang MENYULITKAN kita, kecuali kita SENDIRI yang membuat SULIT. Bila kita tidak dapat menjadi jalan besar, cukuplah menjadi JALAN SETAPAK yang dapat dilalui orang, Bila kita tidak dapat menjadi matahari, cukuplah menjadi LENTERA yang dapat menerangi sekitar kita, Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang, maka BERDOALAH untuk kebaikan. Dikutip dari Muslim Djamil Penulis - Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !... WS RENDRA lahir di Surakarta pada tahun 1935. Meninggal di Ddpok pada tahun 2009. Puisi terakhir WS Rendra di buat sesaat sebelum dia wafat, sangat luar biasa kata-katanya. Hidup itu seperti Uuap, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji Milikku, aku berkata bahwa ini Hanya Titipan mobilku adalah titipan- Nya,Bahwa rumahku adalah titipan- Nya,Bahwa hartaku adalah titipan- Nya,Bahwa putra-putriku hanyalah titipan- Nnya...Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,Mengapa Dia menitipkannya kepadaku?Untuk Apa Dia menitipkan semuanya kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik- Nya ini?Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh- Nya ?Malahan ketika diminta kembali,kusebut itu Musibah,kusebut itu Ujian,kusebut itu Petaka,kusebut itu apa saja ...Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah Derita....Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok denganKebutuhab Duniawi,Aku ingin lebih banyak Harta,Aku ingin lebih banyak Mobil,Aku ingin lebih banyak Rumah,Aku ingin lebih banyak Popularitas,Dan kutolak Sakit,Kutolak Kemiskinan,_Seolah semua Derita adalah hukuman Keadilan dan Kasihnya, harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita itu menjauh dariku,Dan nikmat dunia seharusnya kerap menghampiriku ...Betapa curangnya aku,Kuperlakukan Dia seolah Mitra Dagang ku dan bukan sebagai Kekasih !Kuminta Dia membalas perlakuan baikkudan menolak keputusan- Nya yang tidak sesuai dengan keinginanku ...Padahal setiap hari kuucapkan,Hidup dan Matiku, Hanyalah untuk-MuMulai hari ini, ajari aku agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan menjadi bijaksana, mau menuruti kehendakM saja ya Allah ...Sebab aku yakin....Engkau akan memberikan anugerah dalam hidupku ...Kehidupanmu adalah yang ter Baik bagiku ..Ketika aku ingin hidup Kaya, aku lupa, bahwa Hidup itu sendiri adalah sebuah aku berat utk Memberi,aku lupa, bahwa Semua yang aku milikijuga adalah aku ingin jadi yang Terkuat, ....aku lupa, bahwa dalam Kelemahan,Tuhan memberikan aku aku takut Rugi, Aku lupa,bahwa Hidupku adalah sebuah Keberuntungan,kerana hidup ini sangat indah, ketika kita selalu Berdyukur kepada NyaBukan karena hari ini Indah kita Bahagia. Tetapi karena kita Bahagia,maka hari ini menjadi karena tak ada Rintangan kita menjadi Optimis. Tetapi karena kita optimis, Rintangan akan menjadi tak karena Mudah kita Yakin Bisa. Tetapi karena kita Yakin Bisa.!semuanya menjadi karena semua Baik kita Tersenyum. Tetapi karena kita Tersenyum, maka semua menjadi Baik,Tak ada hari yang Menyulitkan kita, kecuali kita Sendiri yang membuat kita tidak dapat menjadi jalan besar, cukuplah menjadi Jalan Setaoakyang dapat dilalui orang,Bila kita tidak dapat menjadi matahari, cukuplah menjadi Lentera yang dapat menerangi sekitar kita,Bila kita tidak dapat berbuat sesuatu untuk seseorang, maka Berdoalah untukkebaikan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Puisi TerakhirTak ada maksud untuk berpisahTak ada maksud untuk menghilangTak ada maksud untuk meninggalkan yang tercintaSemua hanyalah sekedar ucapanKata-kata ku rangkai menjadi baitBait-bait ke jahit menjadi syairMerupakan kegelisahan yang ada di hatiDan hanyalah sekedar ungkapan yang tak sampai Diri bukanlah seorang pujanggaYang ingin seperti Arya DwipanggaMerangkai bait syair untuk para tercintaSekedar melampiaskan hasrat dan kuasa Diri hanyalah sekedar seorang manusia biasaTerkekang oleh kondisi dan keadaan yang adaKarena diri merasa berbedaTerbiasa hidup dengan prinsip kehidupanPuisi terakhir bukanlah ucapanAgar diri dikenang oleh para yang tercintaNamun diri berusaha untuk diamKarena tak terbiasa mengumbar ucapanPuisi terakhir bukanlah salam perpisahanAgar diri mendapatkan kesan dan pesanNamun diri hanya menyampaikanJawaban atas semangat yang mendalam yang ku punyaBukan cacian yang ku harapkanBukan pujian yang ku nantikanBukan tangisan yang ku inginkanHanya pengertian dan pemahaman tentang kondisi dan keadaan Kesadaran diri telah membawaPemahaman akan keadaanBahwa diam adalah hal yang tepatAgar diri dapat menikmati yang adaMagelang, 13/12/2021Salam, KAS Lihat Puisi Selengkapnya Depok - Puisi terakhir WS Rendra di buat sesaat sebelum Beliau wafat. *WS Rendra* — kelahiran Surakarta tahun 1935, Meninggal di Depok tahun 2009 Karya ini bagus untuk menjadi bahan perenungan. Baca Juga Urban Legend Cerita Mistis Menara Air UI, Sering Terjadi Penampakan Hantu Usil Berikut ini puisinya Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !! Ketika Orang memuji MILIKKU,aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja. Bahwa mobilku adalah titipan- NYA,Bahwa rumahku adalah titipan- NYA,Bahwa hartaku adalah titipan- NYA,Bahwa putra-putriku hanyalah titipan- NYA ... Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku?UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku. Baca Juga Cara Mencetak Dan Download Kalender Tahun 2022 Dan kalau bukan milikku, apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik- NYA ini?Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh- NYA ? Malahan ketika diminta kembali,kusebut itu MUSIBAH,kusebut itu UJIAN,kusebut itu PETAKA,kusebut itu apa saja ...Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA.... Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok denganKEBUTUHAN DUNIAWI,Aku ingin lebih banyak HARTA,Aku ingin lebih banyak MOBIL,Aku ingin lebih banyak RUMAH,Aku ingin lebih banyak POPULARITAS, Baca Juga Viral Pengendara Motor Rekam Penampakan Kuntilanak di Kuburan Dan kutolak SAKIT,Kutolak KEMISKINAN,Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku. Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA, harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku. Terkini

puisi terakhir ws rendra hidup itu seperti uap