Pistonharus dikeluarkan pada selang waktu yg teratur, sesuai yg ada dalam jadwal, cincin dilepas dan piston serta cincinnya dibersihkan . semua tempat yang tergores pada pistonharus digosok atau dibersihkan sampai halus. Ø Pengukuran diameter torak antara posisi depan - belakang atau A-A pada posisi dari atas sampai kebawah minimal 5 CaraMengukur Diameter Silinder 1. Pertama cari tahu diameter standar blok silinder Langkah awal, anda perlu mencari tahu berapa diameter standar dari 2. Kalibrasi cylinder bore gauge Misal diameter standar adalah 62,8 mm maka pilih replacement rod dengan panjang 60 mm 3. Lakukan pengukuran benar' Cara Mengukur Bore Silinder dan Mengukur Silinder Menggunakan Diameter Piston: Hai Semua, Tujuan dari Instruksi ini adalah semoga mengajarkan cara mengukur silinder dan piston, tempat yang benar untuk mengukur piston dan mengapa Anda menemukan diameter terbesar yang mungkin. Dari aktivitas saya di banyak grup ojek online, saya melihat n Untukcara mengukur diameter silinder menggunakan CBG sebenarnya ada beberapa metode, berikut mari kita cermati beberapa metode dalam menggunakan cylinder bore gauge. Piston pin Offset - Alasan piston tidak bolehNovember 24, 2021 Giri Wahyu Pambudi . Cara Kerja Mesin Bensin 4 Langkah. Agustus 21, 2021 Vay Tiền Nhanh Chỉ CαΊ§n Cmnd. Ukuran Piston Motor – Piston atau sering disebut seher merupakan salah satu komponen terpenting pada mesin kendaraan bermotor. Komponen ini berfungsi untuk mengatur volume silinder sehingga sangat berpengaruh terhadap performa sepeda motor. Cara kerja piston cukup kompleks. Namun secara umum, piston begerak secara naik turun di dalam silinder berongga untuk menghasilkan energi kinetik. Energi yang dihasilkan oleh piston akan kembali diolah oleh noken-as beserta klep motor sehingga menghasilkan tenaga mesin. DAFTAR ISI ARTIKELCara Oversize PistonDaftar Ukuran Piston Motor Standar1. Ukuran Piston Motor Yamaha2. Ukuran Piston Motor Honda3. Ukuran Piston Motor Suzuki4. Ukuran Piston Motor Kawasaki Sering kali piston dimodifikasi agar menghasilkan tenaga lebih besar. Modifikasi tersebut sering disebut sebagai bore-up. Biasaya piston akan diganti dengan piston baru yang memiliki bobot lebih ringan dan ukurannya lebih besar sehingga tenaga diputaran atas semakin besar. Sebenarnya modifikasi piston cukup berbahaya. Apabila salah, maka bisa berakibat mesin menjadi rusak. Bahkan sering kali motor harus berulang kali turun mesin apabila salah memilih diameter piston. Agar terhindar dari masalah tersebut, kami sarankan untuk tetap menggunakan piston standar. Sebagian orang mungkin merasa kurang puas dengan performa motor miliknya sehingga nekat melakukan oversize piston. Sebenarnya sah-sah saja melakukan modifikasi pada piston, asalkan mengetahui cara oversize piston yang benar. Cara Oversize Piston Car Oversize Piston Motor Oversize piston harus dilakukan secara bertahap. Namun sebelum itu kita harus terlebih dahulu mengetahui diameter piston standar, sesuai dengan motor yang kita miliki. Nah diameter standar tersebut bisa dikatakan sebagai oversize 0. Sebagai contoh, Honda PCX 150 memiliki diameter piston 58 mm. Itu artinya Honda PCX memiliki oversize 0 sebesar 58 mm. Nah apabila piston tersebut akan di oversize menjadi lebih besar, maka kalian harus terlebih dahulu oversize mm Oversize mm sama saja dengan menambahkan ukuran piston sebesar mm. Alhasil diameter piston akan berubah menjadi mm. Apabila ingin lebih besar, kalian juga bisa melakukan oversize menjadi mm, 1 mm, mm, mm, mm, dan 2 mm. Merubah ukuran piston motor oversize harus dimulai dari yang kecil terlebih dahulu, kemudian ditambah apabila dirasa kurang. Untuk lebih jelasnya soal oversize piston motor, silahkan simak dibawah ini. Oversize 0 0,00 standar pabrik. Oversize 25 0,25 Oversize 50 0,50 Oversize 100 1 mm Oversize 125 mm Oversize 150 mm Oversize 175 mm Oversize 200 2 mm Sebelum melakukan oversize piston, kita harus terlebih dahulu mengetahui ukuran piston motor yang kita miliki. Setiap motor juga memiliki ukuran piston berbeda-beda, jadi kalian wajib mengetahuinya agar tidak melakukan kesalahan saat oversize piston. Daftar Ukuran Piston Motor Standar Ukuran Piston Motor dan Diameter Pen Piston Yah, sebelum melakukan oversize piston kita harus terlebih dahulu mengetahui ukuran piston motor standar yang dibuat pabrikan. Setelah mengetahuinya, kita tinggal melakukan oversize mulai dari oversize 0 sampai oversize 200. Sebenarnya pabrikan hanya menganjurkan oversize sampai 100 atau hanya sebatas menambah ukuran piston motor 1 mm dari standar. Apabila sudah lebih dari itu, maka biasanya motor harus mengganti boring dan biayanya cukup mahal. Beberapa tipe motor juga bisa kita oversize sampai 200. Sebagai contoh adalah Yamaha Mio karbu yang notabennya memiliki boring lebih tebal dibandingkan motor standar. Meskipun begitu, ada baiknya kita jangan memaksakan oversize piston agar mesin tetap optimal. Bagi kalian yang merasa yakin untuk oversize piston motor, silahkan simak terlebih dahulu daftar ukuran piston motor untuk sepeda motor keluaran Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki. Nah untuk mengetahu ukuran diameternya silahkan simak dibawah ini. 1. Ukuran Piston Motor Yamaha Jenis Motor Diameter Piston Diameter Pen Piston All New Yamaha NMAX 58 mm – Piston Yamaha Aerox 58 mm – Piston Yamaha Lexi 52 mm – Piston Yamaha FreeGo 52,4 mm – Piston Yamaha Fino 52,4 mm – Piston Yamaha Mio Z 52,4 mm – Piston Yamaha Mio M3 52,4 mm – Piston Yamaha XMAX 70 mm – Piston Yamaha XSR 155 58 mm – Piston Yamaha R15 58 mm – Piston Yamaha Vixion R 58 mm – Piston Yamaha MT-25 60 mm – Piston Yamaha R-25 60 mm – Piston Yamaha Soul GT 52,4 mm – Piston Yamaha MX King 150 57 mm – Piston Yamaha Jupiter MX 150 57 mm – Piston Yamaha Crypton 49 mm 13 mm Piston Yamaha Vega 49 mm 13 mm Piston New Vega R 51 mm 13 mm Piston Yamaha Vega ZR 50 mm 13 mm Piston Yamaha Vega RR 50 mm 13 mm Piston Yamaha Jupiter 49 mm 13 mm Piston Yamaha Jupiter Z 51 mm 13 mm Piston New Jupiter Z 50 mm 13 mm Piston Yamaha Jupiter Z1 50 mm 13 mm Piston Yamaha Jupiter MX 54 mm 14 mm Piston Yamaha Nouvo 50 mm 15 mm Piston Yamaha Mio Sporty 50 mm 15 mm Piston Mio Smille 50 mm 15 mm Piston Yamaha Mio J 50 mm 13 mm Piston Yamaha Mio GT 50 mm 13 mm Piston Yamaha Lexam 50 mm 15 mm Piston Yamaha RX Special 54 mm – Piston Yamaha RX king 58 mm – Piston Yamaha RX Z 56 mm – Piston Yamaha Vixion 57 mm Piston Yamaha Scorpio 70 mm Piston Yamaha Byson 58 mm – 2. Ukuran Piston Motor Honda Jenis Motor Diameter Piston Diameter Pen Piston Honda Beat 2020 47 mm – Piston Honda Genio 47 mm – Piston Honda ADV 150 57,3 mm – Piston Honda PCX 150 57,3 mm – Piston Honda Forza 250 68 mm – Piston Honda CRF 150L 57,3 mm – Piston Honda CBR250RR 62 mm – Piston Honda Monkey 52,4 mm – Piston Honda CRF250 Rally 76 mm – Piston Honda Prima 47 mm 13 mm Piston Honda C70 47 mm 13 mm Piston Honda Prima 50 mm 13 mm Piston Honda Grand 50 mm 13 mm Piston Honda Legenda 50 mm 13 mm Piston Honda Supra 100 50 mm 13 mm Piston Honda Supra Fit 50 mm 13 mm Piston Honda Revo 100 50 mm 13 mm Piston Honda Revo 110 50 mm 13 mm Piston Honda Blade 50 mm 13 mm Piston Honda Kirana 52,4 mm 13 mm Piston Honda Karisma 52,4 mm 13 mm Piston Honda CS1 58 mm 13 mm Piston Honda Beat karbu 50 mm 13 mm Piston Honda Beat FI 50 mm 13 mm Piston Honda Scoopy 50 mm 13 mm Piston Honda Spacy 50 mm 13 mm Piston Vario 110 Karbu 50 mm 13 mm Piston Honda Vario 125 52,4 mm 13 mm Piston Honda Vario 150 mm 14 mm Piston Honda PCX 125 52,4 mm 13 mm Piston Honda CB 100 50,5 mm 14 mm Piston Honda CB 125 56,5 mm 13 mm Piston Honda CB 200 55,5 mm 15 mm Piston Honda GL 100 52 mm 15 mm Piston Honda GL max 56,5 mm 15 mm Piston Honda megapro 63,5 mm 15 mm Piston New megapro 57,3 mm 14 mm Piston Honda Verza 57,3 mm 14 mm Piston Honda Tiger 63,5 mm 15 mm Piston Honda CB150R 63,5 mm 15 mm Piston Honda CBR150R 63,5 mm 15 mm Piston Honda CBR250R 76 mm – Piston Honda NSR 150 59 mm – 3. Ukuran Piston Motor Suzuki Jenis Motor Diameter Piston Diameter Pen Piston Suzuki RC 100 52,5 mm – Piston Suzuki Crytal 54 mm – Piston Suzuki Shogun 110 53,5 mm 14 mm Piston Suzuki Shogun 125 53,5 mm 14 mm Piston Suzuki Smash 53,5 mm 14 mm Piston Suzuki Titan 51 mm 14 mm Piston Suzuki Arashi 53,5 mm 14 mm Piston Suzuki Satria FU 62 mm 16 mm Piston Suzuki Nex 51 mm 14 mm Piston Suzuki Lets 51 mm 14 mm Piston Suzuki Spin 53,5 mm 14 mm Piston Suzuki Skywave 53,5 mm 14 mm Piston Suzuki Skydrive 53,5 mm 14 mm Piston Suzuki Hayate 53,5 mm 14 mm Piston Suzuki Axelo 53 mm 14 mm Piston Suzuki Shooter 51 mm 14 mm Piston Suzuki Inazuma 53,5 mm – Piston Thunder 125 57 mm 14 mm Piston Thunder 250 72 mm – 4. Ukuran Piston Motor Kawasaki Jenis Motor Diameter Piston Diameter Pen Piston Kawasaki W175 Series 65,5 mm – Piston Kawasaki W250 66 mm – Piston All New Kawasaki Ninja 250 62 mm – Piston Kawasaki Nina 250SL 72 mm – Piston Kawasaki KLX 230 67 mm 13 mm Piston Kawasaki KLX230R 67 mm 13 mm Piston Kawasaki Kaze R 53 mm 13 mm Piston Kawasaki Blitz R 53 mm 13 mm Piston Kawasaki Blitz Joy 56 mm 13 mm Piston Kawasaki Edge 53 mm 13 mm Piston Kawasaki ZX 130 53 mm 13 mm Piston Kawasaki Athelete 56 mm 13 mm Piston Kawasaki Ninja 150 59 mm 15 mm Piston Kawasaki Ninja 250 62 mm 54 mm Piston Kawasaki KLX 150 58 mm – Piston Kawasaki KLX 250 72 mm – Piston Kawasaki D-Traker 150 58 mm 14 mm Piston Kawasaki D-Traker 250 72 mm 14 mm Piston Kawasaki D-Traker X 72 mm 14 mm Nah itulah beragam ukuran piston yang dimiliki motor Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki. Setiap tipe motor memiliki ukuran berbeda-beda, jadi jangan heran apabila tenaga yang dikeluarkan juga berbeda. Namun tak selamanya diameter ukuran piston lebih besar akan menghasilkan tenaga lebih besar. Sebab tenaga mesin juga tergatung volume silinder atau cc mesin. Setelah mengetahui ukuran piston motor, maka kalian tinggal melakukan oversize ataupun memodifikasi motor agar performanya semakin maksimal. Kami sarankan untuk pergi ke bengkel yang sudah berpengalaman sehingga bisa mendapatkan hasil oversize piston yang tepat. Sekian informasi kali ini, semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi. Setidaknya ada tiga komponen yang diperiksa yaitu Pengukuran blok silinder Pengukuran piston Pengukuran ring piston. Tujuan dari pengukuran ini tidak lain adalah untuk menganalisa apakah piston masih bisa digunakan atau perlu diganti. Karena termasuk dalam barang teknik, maka kita harus melakukan technica measurement. Bagaimana caranya ? sebelumnya siapkan beberapa perlalatan sebagai berikut Vernier Caliper/jangka sorong Satu set Outside micrometer Micrometer holdertracker Outside micrometer yang kita gunakan harus memiliki skala pengukuran sesuai dengan diameter piston. Micrometer ada yang memiliki skala 0-25 mm, 25-50 mm, ada juga 50-75 mm. Untuk mengetahui mana micrometer yang cocok, terlebih dahulu kita ukur diameter piston menggunakan jangka sorong. Mengapa harus menggunakan micrometer ? dan tidak langsung menggunakan jangka sorong ? Hal ini dikarenakan ketelitian kedua benda ini memiliki ketelitian yang berbeda. Micrometer memiliki ketelitian mencapai 0,01 mm. Sehingga untuk menghitung diameter benda teknik, outside micrometer sangat dianjurkan. Langkah pertama yaitu dengan melakukan penyetelan outside micrometer. Cara menyetel Outside Micrometer Sebelum kita melakukan pengukuran diameter silinder, terlebih dahulu kita set micrometer yang akan kita gunakan. Langkah-langkahnya sebagai berikut ; 1. Letakan outside micrometer pada trakcer atau holder untuk menahannya. Lalu masukan alat bantu pentyetelan yang umumnya memiliki panjang 25 mm kedalam micrometer. Tempatkan diantara anfield dan spindle. 2. Putar rachet agar spindel bergerak menekan alat bantu penyetelan, hingga rachet berbunyi. Pastikan anda hanya memutar bagian rachet bukan bagian thimble. Karena akan membuat hasil pengukuran tidak akurat. 3. Setelah rachet berbunyi tandanya pengukuran sudah pas, kemudian putar lock untuk mengamankan pengukuran micrometer. 4. langkah terakhir yaitu dengan meluruskan skala pada sleeve dan thimble. Caranya dengan memutar sleev menggunakan alat seperti kunci yang disediakan di tiap satu set outside micrometer seperti gambar berikut. 5. Apabila kedua skala telah lurus, maka micrometer telah siap digunakan. Lepas alat batu penyetelan dengan memundurkan spindle. Ketika melepas pengukuran, anda boleh memutar bagian thimble. Karena ketika mengendorkan tidak merusak keakuratan pengukuran. Langkah Pengukuran Diameter Piston Sebelum melakukan pengukuran, pastikan anda telah menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan. Salah satu persiapan yang penting adalah menuiapkan catatan untuk menulis hasil pengukuran. Dalam sebuah piston akan kita ukur pada 6 posisi, yaitu sumbu Xa,b,c dan sumbu Ya,,b,c. Buat tabel seperti gambar dibawah. Selanjutnya, pastikan piston telah terbebas dari segala kotoran. Jika ada kerak bersihkan kerak tersebut menggunakan cairan pembersih karburator dengan bantuan sikat. Untuk mengukurnya ada 6 posisi yang perlu kita pahami terlebih dahulu, posisi itu terletak pada ; Mulailah mengukur dari posisi mana saja, misal pada posisi Xa. Maka persiapkan outside micrometer dengan meregangkan bagian spindle selebar mungkin agar piston bisa masuk sepenuhnya. Lakukan pengukuran seperti pada gambar dibawah ini, pastikan anda memutar bagian rachet saat mengencangkan ukuran. Dan jangan melibatkan thimble ketika mengencangkan. Img by Gerakan piston ke arah samping kiri dan kanan, ketika piston hanya bisa digerakan ke satu arah, maka pengukuran anda kurang center. Kendorkan spindle sedikit saja, lalu lakukan hal serupa. Jika piston dapat bergerak ke kiri kanan dengan agar sesak, maka pengukuran anda telah pas. Jangan lupa kunci micrometer agar pengukuran tidak berubah. Bacalah hasil pengukuran tersebut. Terakhir bacalah hasil pengukuran micrometer dan catat pada catatan yang telah kita siapkan. Bagaimana cara membacanya ? Bagi anda yang belum mengetahui cara membaca hasil pengukuran micrometer, bisa di simak pada artikel ini. Analisa Hasil Pengukuran Setelah kita melakukan pengukuran bukan berarti pekerjaan kita selesai, pengukuran hanya awal dari pekerjaan ini. Sementara untuk menentukan apakah piston masih baik atau perlu diganti, kita harus melakukan analisa. Pertama, hitung ketirusan piston Ketirusaan piston ada dua macam, yaitu ketirusan sumbu X dan ketirusan sumbu Y. Untuk menghitung ketirusan sumbu X anda cukup mencari selisih terbesar antara hasil pengukuran Xa, Xb dan Xc. Pada ketirusan sumbu Y juga sama, cari selisih terbesar Ya,Yb dan Yc. Kemudian bandingkan dengan limit ketirusan yang tertera pada technical specification book. Apabila melebihi limit maka piston sudah tidak standar dan perlu diganti. Kedua, hitung keovalan piston Keovalan adalah kondisi lingkar piston yang tidak sempurna. Keovalan piston ada tiga macam, yaitu keovalan titik a, titik b dan titik c. Untuk menghitung keovalan titik a, maka anda cukup mencari selisih antara hasil pengukuran Xa dengan Ya. Begitu pula dengan titik b dan titik c. Terakhir jangan lupa bandingkan dengan limit yang ada pada buku spesifikasinya. Jika semua telah rampung dikerjakan, maka anda mendapatkan kesimpulan apakah piston masih dalam keadaan baik atau perlu diganti. Jangan lupa untuk merapikan kembali peralatan yang kita gunakan dan bersihkan agar umur tools lebih awet. Sekian artikel singkat kita kali ini tentang cara mengukur diameter piston, semoga bisa membantu. Piston adalah komponen kerja mesin, kompresor, dan pompa dan ditempatkan di dalam silinder. Tujuan piston bervariasi tergantung pada sistem yang menjadi bagiannya. Misalnya, pada mesin, seperti mesin mobil, piston memindahkan gaya dari gas yang mengembang di dalam silinder melalui batang piston ke poros engkol. Menghitung gaya piston sangat penting saat memutuskan bagaimana komponen akan bekerja, kegunaan praktis apa yang akan dimilikinya, dan bagaimana mesin atau kompresor yang dihasilkan akan berfungsi. Perhitungannya mudah, asalkan unit tetap setara dan nilai yang benar dimasukkan secara akurat. Ukur dan catat tekanan gauge p dalam newton per meter kuadrat N/m2. Satuan ukuran N/m2 juga disebut pascal Pa. Untuk langkah keluaran, tekanan akan setara dengan tekanan atmosfer normal, yaitu standar pada 100 kPa. Ukur diameter piston lubang penuh d dalam meter m menggunakan pita pengukur atau penggaris, tergantung pada ukuran pemasangan lubang piston Anda, dan catat hasilnya. Gunakan diameter piston lubang penuh untuk menghitung luas lubang penuh A dalam meter kuadrat m2 dengan mensubstitusikan nilai yang Anda peroleh dari pengukuran diameter Anda ke dalam persamaan A = Ï€ d2/4. Ï€, atau pi, adalah nilai konstanta yang digunakan dalam matematika. Ini menunjukkan rasio keliling lingkaran apa pun dengan diameternya di ruang angkasa dan selalu sama dengan sekitar 3,142. Jadi, saat menghitung luas piston, gunakan nilai ini sebagai nilai Ï€ dalam persamaan. Untuk melakukan ini, ukur diameter piston Anda dan kuadratkan menggunakan kalkulator. Contoh yang berfungsi adalah diameter 2,5 meter. Ini memberikan diameter kuadrat 6,25 meter persegi; ada tombol di semua kalkulator grafis yang bertuliskan x2. Masukkan diameter Anda ke dalam kalkulator, lalu gunakan tombol ini untuk mencari nilai kuadrat. Bagilah nilai yang dihasilkan dengan 4. Dalam contoh kita, hasilnya adalah 6,25, jadi hasil dalam kasus kita adalah 1,563. Kalikan dengan nilai Ï€, 3,142, dan jawabannya adalah 4,909 m2. Ini adalah area lubang A. Catat area yang dihasilkan dari pengaturan piston Anda. Masukkan nilai yang diperoleh dari masing-masing pengukuran dan perhitungan ini ke dalam persamaan utama F = pA, di mana F adalah gaya piston F dalam newton N, p adalah tekanan pengukur dan A adalah luas lubang penuh. Jadi, dalam contoh kita, sebuah silinder kerja tunggal pada tekanan atmosfer, yang bekerja pada langkah keluaran, akan membutuhkan perhitungan berikut untuk menentukan gaya piston F dikalikan dengan 4,909, yang sama dengan 490900 N. Pita pengukur atau penggaris Kalkulator, sebaiknya grafis Gunakan persamaan dengan benar untuk memastikan Anda mendapatkan jawaban yang akurat untuk perhitungan gaya piston Anda. Misalnya, dalam persamaan F = pA, Anda harus ingat untuk mengalikan nilai p dengan nilai A. Keduanya tidak dijumlahkan, dibagi, atau dikurangi. Sebaliknya, p dan A ditempatkan berdampingan dalam persamaan, yang berarti keduanya dikalikan bersama. Namun, dalam perhitungan awal diameter lubang penuh, ditemukan dengan menerapkan persamaan A = Ï€d2/4, ada beberapa proses berbeda untuk mendapatkan jawaban yang harus dilakukan dalam urutan yang benar d dikuadratkan terlebih dahulu, nilainya dari d2 kemudian dibagi dengan 4 dan nilai yang dihasilkan kemudian dikalikan dengan 3,142. Berhati-hatilah dengan unit. Meskipun 100 kPa adalah nilai yang lebih mudah diatur, Anda harus mengembangkannya hingga pascal penuh untuk tujuan penghitungan. Setelah hasilnya didapat, Anda kemudian dapat mengubahnya kembali ke nilai yang lebih kecil jika diinginkan, dengan membaginya dengan Aturan satuan juga berlaku untuk luas. Beberapa orang bekerja dalam meter, beberapa dalam sentimeter dan beberapa dalam milimeter. Asalkan Anda mempertahankan pilihan yang sama selama perhitungan, hasilnya akan akurat dan terukur, tetapi jika Anda menggunakan unit yang berbeda di bagian yang berbeda dari perhitungan yang sama, Anda akan mendapatkan jawaban yang salah dengan beberapa faktor, yang berarti nol lebih banyak atau lebih sedikit dari yang seharusnya. memiliki. Layanan Foto/iStock/GettyImages Apa itu pemintal sampah? Blok silinder, selain fungsinya yang sangat vital komponen ini juga sangat rentan aus. Karena kalau anda memahaminya, blok silinder akan selalu bergesekan dengan ring piston saat mesin bekerja. Itulah sebabnya pengukuran blok silinder menjadi item yang wajib dilakukan saat melakukan overhoule mesin. Beberapa pengukuran yang dilakukan pada blok silinder antara lain keovalan dan ketirusan blok silinder. Namun untuk mengukur kedua item tersebut kita perlu mencari diameter silinder terlebih dahulu. Lalu bagaimana cara mengukur diameter blok silinder? apakah sama seperti mengukur diameter komponen lain menggunakan mikrometer atau bahkan vernier caliper ? mari kita bahas bersama-sama. Cara Mengukur Diameter Silinder Untuk mengukur diameter silinder, sebenarnya kita bisa menggunakan alat apapun seperti mikrometer ataupun jangka sorong. Tapi mengukur diameter silinder itu tidak hanya dilakukan pada satu titik, setidaknya ada 6 titik pengukuran dalam satu silinder. Kalau kita gunakan jangka sorong maka maksimal kita hanya bisa mengukur diameter silinder bagian atas. Selain itu, ketelitian juga menjadi alasan mengapa untuk mengukur diameter silinder itu diperlukan alat khusus. Alat ini dikenal dengan β€œcylinder bore gauge”, yakni alat ukur khusus mengukur diameter dalam menggunakan dial gauge sebagai penunjuk. 1. Pertama cari tahu diameter standar blok silinder Langkah awal, anda perlu mencari tahu berapa diameter standar dari blok mesin yang akan diukur. Ini dibutuhkan untuk proses kalibrasi cylinder bore gauge, anda bisa mencarinya pada service literature mobil yang bersangkutan atau anda bisa mengukur salah satu blok silinder menggunakan jangka sorong. 2. Kalibrasi cylinder bore gauge Misal diameter standar adalah 62,8 mm maka pilih replacement rod dengan panjang 60 mm dan replacement washer dengan tebal 3 mm. sehingga panjang replacement rod + washer adalah 63 mm. kita pilih yang lebih besar dari diameter standa karena keausan silinder pasti memiliki diameter yang lebih besar. Setelah anda merangkai replacement rod, replacement wahser dan dial gauge kedalam batang cylinder bore gauge lalu lakukan kalibrasi dial gauge, caranya seperti berikut Ambil outside micrometer lalu set mikrometer dengan hasil pengukuran 62,8 mm. Masukan cylinder bore gauge kedalam mikrometer, maka jarum akan bergerak. Putar skala dial gauge agar angka 0 bertepatan dengan jarum. 3. Lakukan pengukuran Setelah kita kalibrasi bore gauge, kita bisa langsung menggunakannya untuk mengukur diameter silinder. Caranya kurang lebih seperti ini Masukan cylinder bore gauge ke titik pengukuran pertama maka jarum dial gauge akan bergerak. Goyangkan bore gauge seperti yang ditunjukan pada gambar, lalu perhatikan titik terjauh jarum dial gauge bergerak. Misal titik terjauh dial indicator adalah 0,1 mm setelah 0 maka diameter silinder adalah 62,8 – 0,1 mm = 62,7 mm. Misal titik terjauh dial indikator adalah 0,1 mm sebelum 0 tidak mencapai 0 maka diameter silinder 62,8 + 0,1 = 62,9 mm. Langkah berikutnya anda tinggal mengukur kelima titik sisa dalam satu silinder. Baru anda bisa menentukan keovalan dan ketirusan blok silinder. Namun, teknik pengukuran diatas memiliki kelemahan. Diameter yang tertera di service literature sering tidak pas ada selisih sekitar 0,1 hingga 0,2 mm sehingga mungkin anda akan menemukan hasil diameter silinder yang lebih kecil dari diameter piston. Oleh sebab itu, ada cara lain yang lebih cepat dan mudah untuk mengukur diameter silinder. Pada cara ini, kita tetap menggunakan diameter standar sebagai patokan namun kita tidak mengkalibrasi dial gauge menggunakan mikrometer melainkan menggunakan diameter silinder terbawah. Diameter terbawah silinder tidak pernah bergesekan dengan ring piston, sehingga bisa kita asumsikan besarnya masih sama dengan diameter standar. Masukan cylinder bore gauge ke posisi silinder paling bawah. Gerakan cylinder bore gauge ke kanan dan kekiri sampai menemukan gerakan jarum yang paling jauh. Saat anda menemukan gerakan jarum terjauh, tahan lalu putar skala dial gauge agar angka 0 lurus dengan jarum. Setelah itu, anda bisa mengukur diameter pada sisi tengah dan sisi atas. Cara ini dinilai lebih efektif untuk mengukur diameter silinder secara akurat, namun anda perlu melakukan kalibrasi dial gauge tiap kali berpindah silinder. Artinya kalau sebuah mesin memiliki 4 silinder maka anda perlu melakukan 4 kali kalibrasi dial gauge sesuai silinder masing-masing.

cara ukur diameter piston